Assalamu’alaykum
warahmatullahi wabarakatuh

Apa kabar shalihat? Semoga kalian masih dalam lindungan Allah subhanahu wa ta'ala. Alhamdulillaah ana masih diberikan kesempatan untuk posting artikel lagi ^^. Sebenernya artikel ini bahan untuk kultum di majelis yang ana ikuti, tapi itu bukan masalah. Karena ana udah bertekad untuk membagi ilmu dengan shalihat hehe. Selamat membaca ya, semoga bermanfaat. Barakallahu fiyk..
Berlomba dalam menggapai dunia bukan hal
yang asing lagi di tengah kita. Untuk masuk perguruan tinggi terkemuka, kita
dapat menyaksikan sendiri bagaimana setiap orang ingin dapat yang terdepan.
Cita-citanya yaitu bagaimana agar dapat memperoleh penghidupan yang bahagia kelak. Namun amat
jarang kita perhatikan orang-orang berlomba dalam hal akhirat. Sedikit orang
yang mendapat rahmat Allah yang mungkin sadar akan hal ini. Coba saja
perhatikan bagaimana orang-orang lebih tertarik untuk menghafal berbagai
tembangan ‘nyanyian’ daripada menghafalkan Al Qur’an Al Karim. Bahkan lebih memilih
menjadi nomor satu dalam hal tembangan lagu apa saja yang dihafal, daripada
menjadi nomor satu dalam menghafalkan Kalamullah.
Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya
kita mengerjakan amalan yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Salah
satunya yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan akhirat. Ada beberapa ayat yang
terdapat di dalam Al-Quran yang mengajak kita untuk berlomba-lomba dalam
kebaikan. Seperti surat Al-Baqarah ayat 148, yang berisi,
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya
(sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat)
kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian
(pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”
Dari ayat tersebut bisa kita simpulkan
bahwasanya setiap umat harus menggunakan akal dan segenap kemampuannya untuk berlomba-lomba
dalam kebaikan dan ketaatan terhadap Allah subhanahu wa ta'ala. Allah subhanahu wa ta'ala juga menyuruh umat
islam untuk meraih suatu kebaikan dalam hidupnya. Sekecil apapun kebaikan yang
dilakukan oleh umat islam pasti akan mendapat balasan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Apalagi
di bulan Ramadan ini, semua pahala dilipatgandakan. Maka tidak ada alasan bagi
kita untuk menolak berbuat kebaikan dan bermalas-malasan.
Dalam ayat tersebut juga dijelaskan
bahwasanya Allah subhanahu wa ta'ala akan mengumpulkan seluruh manusia di hari kiamat kelak.
Pada hari itulah, semua amalan yang telah kita kerjakan akan dihisab, saat itu
akan diketahui dengan jelas siapakah yang paling banyak amal kebaikannya.
Asy
Syaukani rahimahullah mengatakan, “Berlombalah menjadi yang terdepan
dalam beramal sholih yang menyebabkan datangnya ampunan dari Rabb kalian, serta
bertaubatlah atas maksiat yang kalian perbuat.”
Syaikh
As Sa’di rahimahullah mengatakan, “Allah memerintahkan untuk
berlomba-lomba dalam meraih ampunan Allah, ridha-Nya, dan surga-Nya. Ini semua
bisa diraih jika seseorang melakukan sebab untuk mendapatkan ampunan dengan
melakukan taubat yang tulus, istighfar yang manfaat, menjauh dari dosa dan
jalan-jalannya. Sedangkan berlomba untuk meraih ridha Allah dilakukan dengan
melakukan amalan shalih dan semangat menggapai ridha Allah selamanya (bukan
sesaat). Bentuk dari menggapai ridha Allah tadi adalah dengan berbuat ihsan
(berbuat baik) dalam beribadah kepada Sang Khaliq dan berbuat ihsan dalam
bermuamalah dengan sesama makhluk dari segala segi.”
Ibnu
Rajab Al Hambali rahimahullah menerangkan, “Para sahabat memahami
bahwa mereka harus saling berlomba untuk meraih kemuliaan di surga. Mereka
berusaha menjadi terdepan untuk menggapai derajat yang mulia tersebut. Oleh
karena itu, jika di antara mereka melihat orang lain mendahului mereka dalam
beramal, mereka pun bersedih karena telah kalah dalam hal itu. Inilah bukti
bahwa mereka untuk menjadi yang terdepan.”
Kita
dapat melihat pula dalam kalam ulama salaf lainnya.
Hasan
Al Bashri rahimahullah mengatakan, “Jika engkau melihat orang lain
mengunggulimu dalam hal dunia, maka kalahkanlah ia dalam hal akhirat.”
Wuhaib
bin Al Ward rahimahullah mengatakan, “Jika engkau mampu tidak ada yang
bisa mengalahkanmu dalam hal akhirat, maka lakukanlah.”
Sebagian
salaf mengatakan, “Jika engkau mendengar ada yang lebih taat pada Allah darimu,
seharusnya engkau bersedih karena telah kalah dalam hal ini.”
Coba
kita bayangkan keadaan kita saat ini. Tidak ada rasa sedih. Tidak ada rasa
dikalahkan. Perasaan hanya biasa-biasa saja jika ada yang mengungguli kita
dalam hal akhirat. Akhirnya, untuk menggapai surga pun menjadi lemah. Kemanakah
hati yang lemah? Yaa Allah tunjukilah kami ke jalan-Mu!
Banyak sekali amalan-amalan yang membawa
kita kedalam kebaikan, contohnya bersikap jujur dan sportif, banyak-banyak
bersedekah, senantiasa melakukan amalan wajib dan sunnah, mentadaburi Al-Quran,
menuntut ilmu, membagi ilmu yang bermanfaat dan masih banyak lagi. Dan
rata-rata semua amalan itu adalah amalan yang mudah dilakukan, karena sesuai
dengan ayat di dalam Al-Quran yang berbunyi,
“…Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” (QS.
Al-Baqarah:185).
Maka dianjurkan bagi tiap-tiap kaum
muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, Karena itu bisa meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Selain itu, dengan berlomba-lomba dalam kebaikan kita
tidak hanya memotivasi diri kita sendiri, melainkan akan mendorong orang lain
untuk berbuat yang sama disaat mereka melihat kita melakukan amal kebaikan.
Hal-hal positif yang muncul inilah
yang membuat kita ditugaskan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Karena disaat
kita melakukan suatu amalan baik, in syaa Allah akan tumbuhlah keimanan kita, dan
apabila sudah tumbuh, maka keimanan itu akan terpupuk sehingga dapat selalu
istiqomah karena diiringi oleh amalan baik yang tidak pernah terputus.
Memang susah membiasakan diri untuk
senantiasa berbuat kebaikan, namun jika kita berusaha
dengan sungguh-sungguh dan tak lupa berdoa maka in syaa Allah itu akan menjadi kebiasaan
baru bagi kita. Dan ketika kita sudah
terbiasa dengan hal tersebut maka kita akan semakin mencintai amalan baik tersebut
dan berat untuk meninggalkannya. In syaa Allah
Semoga materi singkat ini dapat
memotivasi kita dan membukakan jalan bagi kita semua untuk senantiasa mengingat
Allah dan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.
Wassalamu’alaykum
warahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar