
Dzikir Dibaca di Waktu Pagi
(Antara
Shubuh hingga terbit matahari)
أَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari
godaan syaitan yang terkutuk.”
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ
بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ
بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa
seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat
memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah:
255) (Dibaca 1 x)[3]
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ
الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Ilah yang
bergantung kepada- Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula
diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh, dari
kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan
dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ
النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ
فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia.
Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)[4]
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ
لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ
أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ
بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي
النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
“Kami telah memasuki waktu pagi dan
kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak
disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Milik Allah kerajaan dan
bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Ya Rabbku, aku
mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Rabbku, aku
berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku,
aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.” (Dibaca
1 x)[5]
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ
أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
“Ya Allah, dengan rahmat dan
pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu
kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan
dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).” (Dibaca
1 x)[6]
Membaca Sayyidul Istighfar
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ
لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ
يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku,
tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang
menciptakanku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu
(yaitu menjalankan ketaatan dan menjauhi larangan, pen) semampuku dan aku yakin
akan janji-Mu (berupa pahala). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang
kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena
itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
(Dibaca 1 x)[7]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ
أُشْهِدُ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ،
أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ،
وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu
pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul 'Arys-Mu,
malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah
Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu
bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)[8]
اَللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ
نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ،
فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.
“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau
diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha
Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan
syukur (dari seluruh makhluk-Mu).” (Dibaca 1 x)[9]
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ،
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ
وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, selamatkan tubuhku (dari
penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari
penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah,
selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku
berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada ilah (yang berhak disembah)
kecuali Engkau.” (Dibaca 3 x)[10]
حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ
هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
“Allah-lah yang mencukupi (segala
kebutuhanku), tiada ilah (yang berhak disembah) kecuali Dia, kepadaNya aku
bertawakal. Dia-lah Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung.” (Dibaca 7 x)[11]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ
وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ
احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ
شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ
تَحْتِيْ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya
Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan
tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka,
belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku
tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau bumi pecah yang membuat aku jatuh
dan lain-lain).” (Dibaca 1 x)[12]
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ
وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ
نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى
نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang
ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu
dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah
kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan
balatentaranya, dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap
diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)[13]
بِسْمِ اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ
اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Dengan nama Allah yang bila
disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)[14]
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا،
وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
نَبِيًّا
“Aku ridho Allah sebagai Rabb, Islam
sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi
(yang diutus oleh Allah).” (Dibaca 3 x)[15]
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ
أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ
طَرْفَةَ عَيْنٍ.
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai
Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku
minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku
sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” (Dibaca 1 x)[16]
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا
الْيَوْمِ: فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ، وَبَرَكَتَهُ، وَهُدَاهُ، وَأَعُوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ.
”Kami memasuki waktu pagi, sedang
kerajaan hanya milik Allah, Rabb seluruh alam. Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepadaMu agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat), pertolongan (atas
musuh), cahaya (di atas ilmu dan amal), berkah (rizki yang halal) dan petunjuk
(untuk mengikuti kebenaran dan menyelisihi hawa nafsu) di hari ini. Aku
berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan
sesudahnya.” (Dibaca 1 x)[17]
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ
اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ،
حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.
“Di waktu pagi kami memegang agama
Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus,
muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (Dibaca 1 x)[18]
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
“Maha suci Allah, aku memujiNya.” (Dibaca
100 x)[19]
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرُ.
“Tidak ada ilah yang berhak disembah
selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan segala
pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 1o x[20] atau 1 x[21] jika dalam keadaan malas)
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرُ
“Tidak ada ilah yang berhak disembah
selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Milik Allah kerajaan dan segala
pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 100 x)[22]
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ
خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
“Maha Suci Allah, aku memujiNya
sebanyak makhlukNya, sejauh kerelaanNya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan
sebanyak tinta tulisan kalimatNya.” (Dibaca 3 x)[23]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, sungguh aku memohon
kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain, pen), rizki yang
halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (Dibaca
1 x)[24]
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ
إِلَيْهِ
“Aku memohon ampun kepada Allah dan
bertobat kepada-Nya.” (Dibaca 100 x dalam sehari)[25]
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan
salam kepada Nabi kami Muhammad.” (Dibaca 10 x)[26]
[1] Di sini disebutkan budak keturunan
Isma’il karena budak tersebut adalah budak yang paling berharga.
[2] HR. Abu Daud no. 3667. Syaikh Al Albani
menghasankan hadits tersebut. Lihat Shahih Abu Daud (2/698).
[3] HR. Al Hakim (1/562). Syaikh Al Albani
menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no.
655). Dikuatkan lagi dengan riwayat An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no.
960, Ath Thobroni dalam Al Kabir no. 541. Beliau katakan bahwa sanad Ath
Thobroni jayyid.
[4] Dalam hadits dari ‘Abdullah bin Khubaib
disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan surat tersebut masing-masing
sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka itu akan mencukupinya
dari segala sesuatu. (HR. Abu Daud (4/322, no. 5082), Tirmidzi (5/567, no.
3575). Lihat Shahih At Tirmidzi (3/182))
[5] HR. Muslim (4/2088, no. 2723)
[6] HR. Tirmidzi (5/466, no. 3391). Lihat
Shahih At Tirmidzi (3/142).
[7] Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan
penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia
termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari
dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk
penghuni surga.” (HR. Bukhari (7/150, no. 6306))
[8] Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika shubuh dan sore
hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa
neraka.” (HR. Abu Daud (4/317, no. 5069), Bukhari dalam Adabul Mufrod no.
1201. An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 9 dan Ibnus Sunni no. 70.
Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad An Nasai dan Abu Daud hasan sebagaimana
dalam Tuhfatul Akhyar hal. 23)
[9] Dalam hadits dari ‘Abdullah bin Ghonnam
radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan
dzikir ini di shubuh hari, maka ia berarti telah menunaikan syukur di hari itu.
Dan barangsiapa yang mengucapkan semisal itu pula di sore hari, maka ia berarti
telah menunaikan syukur di malam itu. (HR. Abu Daud (4/318, no. 5073), An Nasai
dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 7 dan Ibnus Sunni no. 41, Ibnu Hibban
(Mawarid) no. 2361. Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan
sebagaimana dalam Tuhfatul Akhyar hal. 24)
[10] HR. Abu Daud (4/324, no. 5090), Ahmad
(5/42), An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 22, Ibnus Sunni no. 69, Al
Bukhari dalam Adabul Mufrod. Syaikh Ibnu Baz menghasankan hadits ini
sebagaimana dalam Tuhfatul Akhyar hal. 26.
[11] Dalam hadits dari Abu Ad Darda’ radhiyallahu
‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut di
shubuh dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan memberi kecukupan
bagi kepentingan dunia dan akhiratnya. (HR. Ibnus Sunni no. 71 secara marfu’
(sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), Abu Daud secara mauquf
(sampai pada sahabat) (4/321, no. 5081). Syaikh Syu’aib dan ‘Abdul Qodir Al
Arnauth menyatakan sanad hadits ini shahih dalam Zaadul Ma’ad (2/376))
[12] HR. Abu Daud no. 5074, Ibnu Majah no.
3871. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332.
[13] HR. At Tirmidzi no. 3392, Abu Daud no.
5067. Lihat Shahih At Tirmidzi 3/142.
[14] Dalam hadits ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu
‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut
sebanyak tiga kali di shubuh hari dan tiga kali di sore hari, maka tidak akan
ada yang memudhorotkannya. (HR. Abu Daud (4/323, no. 5088, 5089), At Tirmidzi
(5/465, no. 3388), Ibnu Majah no. 3869, Ahmad (1/72). Lihat Shahih Ibnu Majah
(2/332). Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan dalam
Tuhfatul Akhyar hal. 39)
[15] Dalam hadits Tsauban bin Bujdud radhiyallahu
‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan hadits ini sebanyak
tiga kali di shubuh hari dan tiga kali di sore hari, maka pantas baginya
mendapatkan ridho Allah di hari kiamat. (HR. Ahmad (4/337), An Nasai dalam
‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 4, Ibnus Sunni no. 68, Abu Daud (4/318, no. 5072),
At Tirmidzi (5/465, no. 3389). Syaikh Ibnu Baz menghasankan hadits ini dalam
Tuhfatul Akhyar hal. 39)
[16] HR. Al Hakim dan beliau
menshahihkannya, Adz Dzahabi pun menyetujui hal itu (1/545). Lihat Shahih At
Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 654)
[17] HR. Abu Daud (4/322, no. 5084). Syaikh
Syu’aib dan ‘Abdul Qodir Al Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits tersebut
hasan dalam tahqiq Zaadul Ma’ad (2/273).
[18] HR. Ahmad (3/406,407), Ibnus Sunni
dalam ‘Amal Yaum wal Lailah no. 34. Lihat Shahih Al Jaami’ (4/209, no.
4674)
[19] Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi
dan sore hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang
lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau
lebih dari itu.” (HR. Muslim (4/2071, no. 2692))
[20] HR. An Nasai dalam ‘Amal Yaum wal
Lailah no. 24 dari hadits Abu Ayyub Al Anshori radhiyallahu ‘anhu. Dalam
hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang menyebutkan dzikir tersebut sebanyak
10 x, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10
kesalahan, ia juga mendapatkan pahala semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan
melindunginya dari gangguan setan, dan jika ia mengucapkannya di sore hari, ia
akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula. Lihat Shahih At Targhib wa At
Tarhib (1/272, no. 650), Tuhfatul Akhyar – Syaikh Ibnu Baz (hal. 55).
[21] HR. Abu Daud (4/319, no. 5077), Ibnu
Majah no. 3867, Ahmad 4/60. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/270),
Shahih Abu Daud (3/957), Shahih Ibnu Majah (2/331), Zaadul Ma’ad (2/377) dan
dalamnya ada lafazh “10 x”.
[22] Dalam hadits disebutkan bahwa
barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut dalam sehari sebanyak 100 x, maka
itu seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus
baginya 100 kesalahan, dirinya akan terjaga dari gangguan setan dari pagi
hingga sore hari, dan tidak ada seorang pun yang lebih baik dari yang ia
lakukan kecuali oleh orang yang mengamalkan lebih dari itu. (HR. Bukhari
disertai Fathul Bari (4/95, no. 3293) dan Muslim (4/2071, no. 2691))
[23] HR. Muslim (4/2090, no. 2726)
[24] HR. Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal
Lailah no. 54, Ibnu Majah no. 925. Syaikh ‘Abdul Qodir dan Syu’aib Al Arnauth
menyatakan sanad hadits ini hasan dalam tahqiq Zaadul Ma’ad 2/375.
[25] HR. Bukhari bersama Fathul Bari
(11/101, no. 6307) dan Muslm (4/2075, no. 2702)
[26] Dari Abu Darda’, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh
kali di pagi dan sore hari, maka ia akan mendapatkan syafa’atku di hari kiamat
nanti.” (HR. Thobroni melalui dua isnad, keduanya jayyid. Lihat
Majma’ Az Zawaid (10/120) dan Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 656))
Jazakallah khoir atas ilmu nya...
BalasHapusAfwan, tapi masih ada bbrp dzikir yg antum post itu berasal dari hadits dho'if(lemah)
Seperti
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul 'Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” *(Dibaca 4 x)**[8]*
حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ“Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tiada ilah (yang berhak disembah) kecuali Dia, kepadaNya aku bertawakal. Dia-lah Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung.” *(Dibaca 7 x)**[11]*
اَللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu).” *(Dibaca 1 x)**[9]*
[26]
Dari Abu Darda’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali di pagi dan sore hari, maka ia akan mendapatkan syafa’atku di hari kiamat nanti.” (HR. Thobroni melalui dua isnad, keduanya jayyid. Lihat Majma’ Az Zawaid (10/120) dan Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 656))
Referensi: Dzikir pagi petang oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Wallahu'alam
afwan sbelumnya, hadits yg antum bilang dhoif yaitu yg ini: Ya Allah,
BalasHapussesungguhnya aku di
waktu pagi ini
mempersaksikan Engkau,
malaikat yang memikul
'Arys-Mu, malaikat-
malaikat dan seluruh
makhluk-Mu, bahwa
sesungguhnya Engkau
adalah Allah, tiada ilah
yang berhak disembah
kecuali Engkau semata,
tiada sekutu bagi-Mu dan
sesungguhnya
Muhammad adalah
hamba dan utusan-Mu.” *
(Dibaca 4 x)**[8]* itu adalah hadits riwayat abu dawud yang dihasankan oleh Ibnu Baaz (lihat Tuhfatul Akhyar) atau bisa dilihat di Furashu Kasbits-Tsawab wa Aktsaru min 175 Sababan fii Dukhulil-Jannah bi Rahmatillah.
Wallahu'alam bishawab