Rabu, 18 Desember 2013

Keinginan Untuk Terlupakan


Di hari itu, iya hari itu.
Banyak senyum kebahagiaan yang melekat pada bibir mereka. Entah itu benar bahagia atau hanyalah menutupi rasa sesal. Tidak sedikit pula mereka yang murung. Entah seberat apa beban yang mereka bawa. Ya, aku masih disana. Tenggelam dalam kebersamaan yang tidak akan bertahan lama. Sebentar lagi kami akan berpencar, berpisah. Seperti tukik-tukik kecil yang kembali ke habitat aslinya setelah beberapa minggu di penangkaran. Mau ditutupi ataupun tidak, itu adalah kenyataan. Kenyataan yang pahit. Kita pun hidup di dunia ini tidak lebih dari satu setengah jam. Namun mengapa masih banyak manusia yang lalai. Ya tidak lain dan tidak bukan karena kurangnya pengendalian diri.

Di pagi itu, iya pagi itu.
Kami sampai di tempat tujuan. Tempat favoritku, alam terbuka. Dapat kurasakan udara segar mengalir membersihkan paru-paruku yang selama ini mengirup udara sesak kota. Mataku pun berbinar melihat rimbunnya pohon-pohon hutan. Telingaku menangkap aliran deras air sungai. Suara alam memanggil jiwa-jiwa kami. Di pagi itu, aktivitas-aktivitas pelepas penat kami lakukan. Senyum, canda, tawa, mewarnai pagi itu. Aku memonopoli satu-satunya kamera yang dibawa temanku. Bukan karena egois ingin difoto ataupun yang lainnya. Namun, aku hanya mewanti-wanti agar diriku tidak terkena foto. Bukannya tak suka difoto, aku hanya tidak mau tiba-tiba wajahku mampang di tempat yang aku tidak tahu. Aku terlalu takut dengan 'ain yang ditimbulkan oleh mata-mata yang hasad.

Di tempat itu, iya tempat itu.
Matahari sudah di atas kepala. Jam pun menunjukkan waktu sholat Dzuhur. Kami bergantian untuk sholat. Laki-laki yang sholat terlebih dahulu, baru wanita. Terdapat surau kecil di seberang bendungan. Perlu melewati jembatan untuk mencapainya. Dari kejauhan aku bisa mendengar suara adzan yang dilantunkan salah seorang dari temanku. Aku berjalan melewati jembatan tepat di belakang gerombolan para wanita. Mereka berbelok ke kiri dan duduk di depan surau, sementara aku mengambil arah kanan seorang diri. Mencari tempat berteduh dan bersembunyi dari kawanan yang lain. Aku pun duduk di salah satu pendopo yang terbuat dari semen.

Di sana, iya di sana.
Aku duduk sembari melihat sekeliling. Suara jangkrik dan binatang hutan lain seakan-akan menjadi terapi penyembuhan pendengaran. Maklumlah, yang biasa kudengar di rumahku hanyalah suara kendaraan raksasa yang lalu-lalang tiada henti. Hmm ataupun cibiran orang-orang mengenai diriku atau orang lain. Itulah yang mengotori pikiranku setiap hari. Mataku mengikuti hembus angin. Tiba-tiba serangga kecil berjalan di dekat jemariku. Kupu-kupu kecil yang mungkin tak terlihat dari kejauhan. Kupu-kupu itu menutup sayapnya dan berjalan perlahan. Warna sayap dan tubuhnya abu-abu. Jelek sekali kupu-kupu ini, pikirku. Dia terus berjalan dan mataku pun terus mengikutinya berjalan. Sampai kira-kira satu menit, dia terbang. Aku terperangah. Dia mengepak-ngepakkan sayapnya yang berwarna biru, sangat indah. Cantik sekali. Bagian lain sayap yang tak terlihat di saat dia berjalan, ternyata sangatlah memukau diriku. Kupu-kupu itu terbang perlahan di dekatku seakan mengucapkan selamat tinggal lalu terbang menjauh.

Di sini, iya di sini.
Di sini aku berpikir. Menelaah. Aku ingin menjadi sepertinya. Seperti kupu-kupu kecil itu. Biarkan orang menilaiku jelek, buruk dan tidak berharga. Namun, hanya aku dan orang-orang tertentu saja yang mengetahui kecantikanku. Biarkan orang diluar sana menerima hasil kerjaku dan biarkan aku terlupakan oleh mereka. Namun, aku akan selalu terkenang di hati-Nya yang kucintai, di hati-Nya yang mencintaiku. Dan suatu saat nanti, ketika telah habis masa ini. Mereka akan tahu siapa aku sebenarnya. Siapa aku yang terlupakan. Siapa aku yang hasil kerjanya bermanfaat bagi semua orang. Namun saat ini, aku ingin menghilang dari pandangan orang-orang. Aku tak ingin dikenal siapapun. Aku hanya ingin menjadi yang terlupakan. Selalu menjadi yang terlupakan.

Jumat, 18 Oktober 2013

Konspirasi Global Yahudi, Amerika dan Sekutunya Untuk Menghancurkan Islam

 Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ada konspirasi Global untuk menghancurkan Islam secara sistematis dan terorganisir secara rapih dan terus-menerus diberbagai negara mayoritas berpenduduk Muslim didunia sejak runtuhnya khilafah/
sistem pemerintahan Islam, mereka bersatupadu dengan berbagai taktik dan metode dalam pelaksanaannya. Novus Ordo Seclorum atau New World Order adalah sebuah ambisi rahasia dan tersembunyi dari si mata satu "All Seeing Eye" yang menginginkan dunia ini berada didalam genggamannya dan dunia dibawah kontrol dan otoritasnya. One World Economy, One World Army, One World Religion, One World Bank, One World Ideology, dll. Ancaman global Freemasonry ini begitu kuat mencengkramkan kuku-kukunya dibelahan dunia manapun. Menerjang dan menghancurkan siapapun yang berbeda ideologi dengannya. Mereka memiliki cara yang sistematis untuk menghancurkan Islam, ajaran maupun peradabannya.

SKENARIO
Yang Pertama dengan metode Pembelokan Ideologi Islam/Akidah.
Badan Intelejen Amerika Serikat, CIA (Central Intellegent Agency) membentuk lembaga dana sosial bernama "Asia Foundation" yang mengucurkan dana 1,4 milyar dollar per tahun. Badan ini sebagai pengusung dan sponsor gerakan SEPILIS yaitu penyakit Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme yang merusak akidah agama.Mereka berprinsip "Bunuh anjing dengan anjing jangan kotori tangan kita dengan darah anjing". Maka dibuatlah skenario besar, salah satunya memberi beasiswa pemuda Islam untuk study Islam ke Universitas yg sengaja mereka sediakan untuk menghancurkan akidah seperti mengajarkan filsafat Hermeneutika utk menafsirkan al-Qur'an, padahal jelas-jelas filsafat ini untuk menafsirkan Bibel bukan untuk menafsirkan Kalamullah. Dengan harapan sekembalinya ketanah air mereka menjadi boneka kaki-tangan yang dapat menghancurkan umat Islam dari dalam. Jaringan Islam Liberal inilah hasil kerja keras mereka untuk membelokan akidah umat Islam.

Hasilnya? Prof. AKKBB, Prof. Dr. Musdah Mulia menghalalkan pernikahan sejenis, Ulil Abshar Abdala mengatakan bahwa semua agama benar, Islam belum tentu yang paling benar dan disurga nanti kita bisa berdampingan dengan umat lain, JIL di Semarang menulis buku "Indahnya Perkawinan Sejenis", di Bandung JIL berzikir dengan memakai kalimat "AnjingHU Akbar", dll. Sontak pihak Amerika lompat-lompat kegirangan, Prof. Mesum inipun langsung diterbangkan ke Amerika dan diberi penghormatan dan medali kehormatan sebagai wanita pembaharu Islam. Asia Foundation sengaja memberikan dana yang besar jika ketahuan ada aliran yang menyimpang dari Islam yang bertujuan untuk membelokan akidah agar umat Islam terjauh dari fundamental al-Qur'an dan as-Sunah sekaligus sebagai alat pemecah belah.

Yang lebih parah lagi demi alasan kesetaraan gender, JIL Amerika mengadakan shalat Jum'at, yaitu oleh seorang wanita bernama Dr. Aminah Wadud dia sendiri imamnya padahal banyak pria, yang adzan wanita, terus posisi makmumnya selang-seling pria dan wanita. Lebih ngeri lagi shalat Jum'atnya digereja Kathedral Saint John Manhattan, Amerika, padahal ada masjid. dana dari Eropa dan Amerika begitu hebat mengalir keberbagai LSM bentukan asing di Indonesia jika ada ketahuan aliran yang menyimpang dari ajaran Islam. Mereka langsung mem-backup-nya dan dilindungi olehnya, begitu umat Islam memprotesnya karena menyimpang dari akidah, LSM-LSM boneka Yahudi inilah yang akan langsung memprotes gerakan umat Islam untuk membubarkan Ahmadiyah karena dianggap telah melanggar hak azasi manusia dalam kebebasan beragama dan beribadah serta memecah-belah Negara kesatuan Pancasila, begitulah saudara-saudaraku taktik politik licik mereka dalam metode menghancurkan Islam secara sistematis.

Yang Kedua dengan metode Kekerasan/Militer.
Amerika dapat menyerang kedaulatan Negara lain walaupun tanpa bukti dan ditentang oleh Negara lain. Di Iraq sudah lebih dari satu juta orang muslim meninggal (insya Allah syahid) akibat serangan militer Amerika namun sampai detik ini tidak terbukti dan sudah dibuktikan oleh penyelidik internasional bahwa Iraq tidak memiliki senjata pemusnah massal seperti yang dituduhkan, Amerika menyerang ke Iraq lebih cenderung motif untuk menguasai kekayaan alam Iraq dan Iraq dijadikan Negara boneka/kaki tangan Amerika.

Afghanistan adalah korban dari kelicikan Negara Amerika. Sewaktu perang dingin Uni Sovyet dan Amerika, Amerika tidak berani menyerang Negara itu, akhirnya memanfaatkan para pejuang Islam Afghanistan untuk melawan Sovyet dan akhirnya memang bisa menghancurkan pasukan Sovyet yang memiliki peralatan super canggih. Namun hanya karena Taliban ingin menerapkan syari'ah dalam negaranya yang didukung oleh rakyatnya sendiri maka akhirnya dibuatlah skenario isu terorisme untuk menyerang balik Taliban oleh tentara Amerika, Inggris dan berbagai Negara kafir bahu-membahu untuk menghancurkan penegak Syari'ah Allah ini. Mereka memfitnah bahwa Taliban-lah yang menanam opium padahal kita tahu justru Taliban-lah yang sangat keras hukumnya bagi penanam opium dan sering dihukum mati pengedarnya oleh Taliban, justru Amerikalah yang mendanai untuk menanam tanaman haram ini yang digunakan Amerika untuk tujuan medis maupun militer sebagai penghilang rasa sakit.

Sebuah ambisi mendirikan Negara yang rasis dari sebuah gerakan yang disebut Zionisme, Israel telah banyak membantai penduduk Palestina dan Arab dan mencaplok wilayah Negara mereka, pembela HAM dunia Amerika memiliki standar ganda untuk urusan yang satu ini, setiap hari selalu ada saja kekerasan, pelecehan, penganiyaan dan penghinaan terhadap warga Palestina ini. PBB yang seharusnya menjadi pemecah masalah dari semua kekejian ini hanya bungkam seribu bahasa terveto suara dan haknya oleh kaum kafir, seolah keadilan didunia ini hanya dimiliki segelintir orang saja dan digunakan sekehendak mereka.Dibelahan dunia lain, hanya dikarenakan penduduknya memeluk Agama Allah/Islam, Kristen ortodhox Serbia telah membunuh 650.000 Muslim Bosnia dengan cara yang sangat tidak manusiawi (Genocide/Ethnic/Religion Cleansing), di Sudan, Aljazair, Chechnya, Taijikistan, Kashmir, Pakistan, Somalia, muslim Uyghur China, muslim Moro Philipina, muslim Pattani Thailand, dll. Bahkan pembantaian muslim itu terjadi dinegara kita sendiri yg jumlah muslimnya terbesar didunia. Yaitu peristiwa Poso dan Ambon. Tidak ngeri bagaimana ketika anak-anak santri didaerah itu digilir dan diantri utk disembelih lalu mayatnya dibuang kesungai. Mereka ingin kita diam saja, seperti kambing bodoh saja mau diantri untuk disembelih, begitu kita melawan, mereka langsung mensyutingnya lalu mengatakan kita yg teroris. Who is the real teroris?

Yang Ketiga dengan merusak tatanan Sosial Budaya.
1 Pornografi, Miras, Homoseks, Pedofilia, Narkoba, Korupsi sebagai senjata Illuminati
2 Dengan merusak pemuda dan pemudi dengan Fun, Food and Fashion sehingga perlahan-lahan melupakan akan kewajiban syari'ah Islam.
3 Dibentuknya LSM-LSM yang didanai asing untuk menghancurkan akhlak pemuda-pemudi bangsa dengan berbagai macam agenda acara serta visi misinya.
4 Masuknya ikon/symbol besar pornografi dunia ke Indonesia yaitu majalah Playboy dan majalah-majalah lainnya yang menghancurkan akidah umat Islam.
5 Diabaikannya Perda Syari'ah, UU SISDIKNAS, UU ZAKAT, UU Pornogarfi/aksi, dll. dalam sistem demokrasi.

Agen intelijen asing mengeluarkan dana yang cukup besar dengan memuat tulisan-tulisannya/berita-beritanya untuk melunturkan akidah umat Islam, di media TV dengan acara yang sangat merusak mental bangsa Indonesia, dan mengusung Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme, membuat propaganda anti Islam dengan mengidentikannya dengan teroris, padahal ajaran Islam sangat anti-Terorisme dengan cara yang sangat halus, sehingga umat Islam perlahan-lahan mengalami degradasi mental dan meniru kebudayaan ala Barat dan merasa asing dengan agamanya sendiri padahal jika mati akan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.

Yang Keempat dengan metode Penerapan sistem Kapitalisme dalam bidang ekonomi.
Sistem Kapitalisme hanya mengeksploitasi sumber daya alam dan penduduknya dan sama sekali tidak menyejahterakan dan hanya membuat sengsara saja.

Yang Kelima dengan Politik.
Islam dengan demokrasi, perbedaannya sejauh langit dan bumi. Manusia ibarat Islam, demokrasi ibarat monyet. Sama-sama memiliki mata, telinga, tangan dan kaki. Tetapi berbeda. Benar bahwa dalam Islam dan Demokrasi ada pemilu, tapi ingat di dalam Islam siapapun yang terpilih aturan yang diterapkan adalah aturan ALLAH.
nato
NATO, alat miliiter Illuminati
Sedangkan dalam demokrasi Syari'at Islam adalah Pilihan, bahkan faktanya ketika partai Islam yang mengusung syari'at Islam memenangkan pemilu akan digagalkan sedemikian rupa. Benar bahwa dalam demokrasi dan Islam ada wakil rakyat, namun wakil rakyat di dalam Islam tidak membuat hukum, tidak menentukan halal-haram, wakil rakyat di dalam Islam (Majelis wilayah dan majelis umat) hanya melakukan aktivitas memberikan pendapat dan muhasabah terhadap kebijakan penguasa. Benar bahwa penguasa dalam demokrasi dan Islam diangkat oleh rakyat, namun dalam demokrasi penguasanya bernama presiden di dalam Islam namanya Khalifah.

Dan metode pengangkatannya adalah dengan bai'at. Benar pula bahwa di dalam demokrasi dan Islam dikenal musyawarah. Namun di dalam demokrasi semua hal bisa dimusyawarahkan sementara di dalam Islam yang bisa dimusyawarahkan adalah hal-hal yang mubah dan didalam Islam ada kalanya musyawarah tidak dipakai ketika wahyu sudah menetapkan. Lihatlah bagaimana Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak mempedulikan pendapat kaum muslimin ketika terkait pernjanjian Hudaibiyah dan satu hal terpenting sebagaimana "akal" yang membedakan manusia dengan monyet.

Bahwa di dalam Islam, sesuatu yang boleh tidak akan pernah berubah menjadi terlarang seperti dalam demokrasi. Didalam Islam menikah dengan perempuan berusia 12 tahun adalah boleh sementara dalam demokrasi bisa tidak boleh (haram), di dalam Islam poligami selamanya mubah, tapi dalam demokrasi bisa menjadi terlarang. Sementara mendirikan tempat perzinahan/pelacuran terbesar se-Asia Tenggara yaitu Doli di Surabaya dalam Demokrasi diperbolehkan sedang hukum Allah sangat melaknatnya bahkan orang yang berzina 40 radius rumahnya akan kecipratan dosanya semua walaupun tidak tahu, di dalam Islam meminum khamer adalah terlarang sedikit maupun banyak, dalam demokrasi bisa menjadi boleh, bahkan berdirinya pabrik khamer adalah sebuah keniscayaan dengan izin dari anggota-anggota dewan. Jadi dalam hal ini anggota dewan dalam sistem demokrasi bisa bertindak sebagai Tuhan, yang menentukan boleh tidaknya sesuatu.

Apa itu Thagut?
Thaghut adalah tuhan-tuhan batil. Menyandarkan dan mempercayai suatu hal dan menyamakan atau bahkan melebihkan dengan kekuasaan Tuhan itu sendiri.

Demokrasi bisa menempatkan manusia setara dengan Tuhan, karena bisa membuat produk hukum yang bertentangan dengan hukum Allah.

Tidak boleh seorang muslim mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah atau menghalalkan apa yang telah diharamkan-Nya. Tentang hal ini, At-Tirmidzi, dalam kitab Sunan-nya, telah mengeluarkan hadits dari 'Adi bin Hatim - radhiyallahu 'anhu - berkata: 'Saya mendatangi Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika baginda sedang membaca surat al-Bara'ah:

"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) al-Masih putera Maryam." (QS at-Taubah 9:31)

"Katakanlah (Muhammad) "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari orang fasik di sisi Allah? Yaitu orang- orang yang di laknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thagut. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus" (QS al- Maidah 5:60)

Disegala bidang kehidupan kita sudah terkena fitnah Dajjal ini baik bidang IDEOLOGI, POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, HUKUM, BUDAYA, PERTAHANAN serta KEAMANAN.

Begitulah mereka menghancurkan Islam secara sistematik detik demi detik siang malam tanpa henti untuk menghancurkan Islam.

Kita tidak sadar ada perang dunia ketiga, yaitu GLOBAL WAR AGAINST ISLAM. Dan fitnah Dajjal ini sudah masuk ke ranah Indonesia yang kita cintai ini. Mari kita rapatkan barisan saudaraku untuk melindungi umat Islam dari fitnah Dajjal ini!

PENYEBAB

Al-Hadits:
Korban Sekularisasi Ya;juj wa Ma'juj Mengidap Penyakit Wahn
"Hampir-hampir umat-umat lain mengerumuni kalian dari segenap penjuru sebagaimana (mereka mengerumuni) hidangan diatas sebuah piring besar. Kami bertanya: "Wahai Rasulullah! Apakah karena jumlah kita sedikit pada saat itu?". Nabi menjawab, "Bahkan pada saat itu jumlah kalian sangat banyak, tetapi kalian seperti buih air bah. Akan dicabut rasa segan dan hormat dari musuh-musuh kalian, dan akan dijadikan pada hati kalian penyakit al-Wahn. Mereka bertanya, "Apakah al-Wahn itu?". Nabi menjawab, "Cinta Hidup dan Takut Mati" (HR Ahmad dan Abu Dawud dari Tsauban dan telah dishahihkan oleh AlBani)

Masing-masing umat Islam hanya mencintai diri dan golongannya saja dan tidak peduli dengan sesamanya, dan muslim sudah terjangkiti penyakit FUN, FOOD and FASHION (ALWAHN). Bumi diciptakan oleh Allah dan ada makhluk penyembah-Nya yang disebut Muslim. Muslim didunia ini adalah satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit maka bagian tubuh yang lain akan merasakannya. Sesama Muslim adalah saudara dan Muslim itu satu. Yang membedakan wilayah dan batas Negara dalam pengkotak-kotakan pikiran sempit adalah manusianya sendiri. Paham sesat nasionalisme inilah diajarkan pihak Barat yang menghantarkan Islam kepada kehancurannya ditambah penerapan sistem Demokrasi yang mengabaikan syariah-Nya dan lebih menyukai hukum buatan manusia. Karena kedaulatan berada ditangan rakyat bukan ditangan syariat yang berdasarkan pada sumber al-Qur'an dan as-Sunnah-Nya.

SOLUSI:

1. THE ONE STATE OF ISLAM UMMAH
tegakkan-khilafah
Khilafah bisa tegak bila syarat-syarat subyektif dan obyektif Allah SWT terpenuhi
"Berpegang teguhlah kamu semua pada tali (agama) Allah dan janganlah bercerai-berai" (QS ali-Imran 3:103)
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara" (QS al-Hujurat 49:10)
Khilafah adalah solusi cerdas sebagai sebuah sistem dan media pemersatu umat dibawah satu bendera akidah dan mampu untuk menampung golongan apapun. Sehingga Islam menjadi satu tubuh sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan sebagai kekuatan tandingan kepada musuh-musuh Islam yang selama ini berusaha menghancurkan Islam secara terorganisir dan sistematis.

2. SHARI'A LAW
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS al-Baqarah 2:208)
"Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah ni'mat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah. Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS al-Baqarah 2:231)
Hukum Islam menjamin keadilan setiap individu
"Apabila dikatakan kepada mereka : "Marilah kamu kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi dengan sekuat-kuatnya dari kamu." (QS an-Nisa 4:61)
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan siapakah yang lebih baik daripada Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS al-Maidah 5:50)
"Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu'min itu." (QS at-Taubah 9:112)
"Orang-orang Arab Badui itu, lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS a-Taubah 9:97)
Hanya dengan penerapan syari'ah Islam secara Kaffah diberbagai bidang kehidupanlah maka akan terciptalah suatu negeri yang dijanjikan oleh Allah yaitu Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur selain itu hanya mimpi belaka.

Kemal Attaturk, Yahudi Dunameh, dukungan Illuminati, penghancur Kekhilafahan Islam
Ada sebuah hadits yang menyebutkan "Cinta tanah air adalah sebagian dari Iman", terlepas dari palsu atau dhaifnya hadits tersebut. Maka hadits tersebut menggambarkan bahwa sistem pemerintahan Islam dan penerapan syari'ah Islam yang telah dicapai Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam untuk diterapkan ditanah Arab kala itu adalah sudah mencapai tahap yang sempurna sehingga tercapailah Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur dan sistem itulah yang membuat tanah air menjadi negeri yang sentausa dan Tuhan meridhainya dan kita diwajibkan untuk mencintai tanah air itu, namun jika yang diterapkan adalah sistem yang sama sekali tidak diajarkan nabi dan mengarah kepada kekufuran maka wajiblah bagi kita untuk memperjuangkan sistem itu ditanah air yang kita cintai ini sampai tercipta Baldatun Thayyibun wa Rabbun Ghafur sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah meraihnya dikala itu. Bumi tersusun dari tanah dan air dan unsur lainnya, bumi ini adalah milik Allah. Muslim itu satu, bumi ini milik Allah, tanah air muslim itu yaitu bumi yang kita pijak adalah satu. Kita adalah Muslim, Muslim dengan Muslim lainnya adalah saudara. Muslim itu adalah satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang lain sakit maka tentunya tubuh yang lain ikut merasakannya. Itulah Muslim sejati yang digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Semoga mudah untuk memahaminya. Selengkapnya tentang Atartuk>> https://www.facebook.com/photo.php?fbid=566781863369210&set=pb.408329109214487.-2207520000.1382148602.&type=3&theater

Sultan Abdul Hamid, konsisten mempertahankan tanah Palestina
Semenjak runtuhnya tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara ummat Islam 85 (1924) tahun yang lalu bangsa-bangsa Muslim di segenap penjuru dunia mulai menjalani kehidupan sosial berlandaskan sebuah faham yang sesungguhnya asing bagi mereka. Faham itu bernama Nasionalisme. Ketika Khilafah Islamiyyah masih tegak dan menaungi kehidupan sosial ummat, mereka menghayati bahwa hanya aqidah Islam Laa ilaha illa Allah sajalah yang mempersatukan mereka satu sama lain. Hanya aqidah inilah yang menyebabkan meleburnya sahabat Abu Bakar yang Arab dengan Salman yang berasal dari Persia dengan Bilal yang orang Ethiopia dengan Shuhaib yang berasal dari bangsa Romawi. Mereka menjalin al-ukhuwwah wal mahabbah (persaudaraan dan kasih sayang) yang menembus batas-batas suku, bangsa, warna kulit, asal tanah-air dan bahasa. Dan yang lebih penting lagi bahwa ikatan persatuan dan kesatuan yang mereka jalin menembus batas dimensi waktu sehingga tidak hanya berlaku selagi mereka masih di dunia semata, melainkan jauh sampai kehidupan di akhirat kelak. Mengapa? Karena ikatan mereka berlandaskan perlombaan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Hidup lagi Maha Abadi. Firman Allah (artinya): "Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS az-Zukhruf 43:67)

perang-salib
Orang-orang beriman tidak ingin menjalin pertemanan yang sebatas akrab di dunia namun di akhirat kemudian menjadi musuh satu sama lain. Oleh karenanya, mereka tidak akan pernah mau mengorbankan aqidahnya yang mereka yakini akan menimbulkan kasih-sayang hakiki dan abadi. Sesaatpun mereka tidak akan mau menggadaikan aqidahnya dengan faham atau ideologi selainnya. Sebab aqidah Islam merupakan pemersatu yang datang dan dijamin oleh Penciptanya pasti akan mewujudkan kehidupan berjamaah sejati dan tidak bakal mengantarkan kepada perpecahan dan bercerai-berainya jamaah tersebut. Firman Allah (artinya): "Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dalam jamaah, dan janganlah kamu bercerai berai." (QS ali-Imran 3:103)

Sewaktu ummat Islam hidup di bawah naungan Syariat Allah dalam tatanan Khilafah Islamiyyah mereka tidak mengenal bentuk ikatan kehidupan sosial selain al-Islam. Mereka tidak pernah membangga-banggakan perbedaan suku dan bangsa satu sama lain. Namun realitas hari ini, ironis, perjuangan para politisi Islam menunjukkan inkonsistensi-nya di hadapan seluruh ummat, mereka menerima dengan senang hati sistem sekuler dari fihak lain yang jelas-jelas mengusung Nasionalisme. Seolah kelompok yang mengusung ideologi Islam harus siap mengorbankan apapun demi mendapatkan keridhaan kelompok yang mengusung Nasionalisme. Seolah memelihara persatuan dan solidaritas berlandaskan Nasionalisme jauh lebih penting dan utama daripada mewujudkan al-ukhuwwah wal mahabbah (persaudaraan dan kasih sayang) berlandaskan aqidah Islam.

salahuddin-ayyubi
Salahuddin al-Ayyubi, Pahlawan Islam dalam Perang Salib
Sewaktu perang Salib terjadi yang berkobar selama 200 tahun, disaat itu tidak ada rasa nasionalisme semu. Umat Islam adalah satu dan saling bergotong-royong dan bahu membahu untuk menghancurkan pasukan salib yang menyerang wilayah umat Islam. Bukan berperang sendiri-sendiri seperti saat ini, inilah bukti nasionalisme adalah faham sesat yang diciptakan oleh Barat untuk memecah belah umat Islam kedalam Negara-negara semu dan dibakar semangat persatuan walaupun tidak seakidah. Hasilnya? Negara-negara Islam mudah untuk dihancurkan karena mudah untuk dipecahbelah karena tidak adanya persatuan lagi.

Pada saat kekhilafahan dahulu banyak melahirkan panglima-panglima jenius yang menghancurkan musuh walaupun jumlah musuhnya berlipat. Diantaranya kami sebutkan beberapa orang dari mereka, Muhammad al-Fatih yang telah merebut kota Konstantinopel sehingga berubah namanya menjadi kota Istanbul, Thariq ibnu Ziyad yang merebut Negara Spanyol dan Salahuddin al-Ayyubi yang telah merebut wilayah Palestina dari cengkeraman pasukan Salib beserta Knight Templarnya yang telah membantai umat Islam di Palestina sehingga jalan-jalan di Palestina berkubang dengan darah.Khilafah dan Syariah Islamlah yang sudah terbukti menjadikan umat Islam sebagai umat yang terhormat dan super-power disegala bidang kehidupan selama berabad-abad lamanya, sistem ini sudah teruji oleh waktu dan telah menghantarkan umat Islam kepada masa kejayaan, keemasan dan kegemilangannya.
berdiri-khilafah
Jika belum kembali kepada al-Qur'an dan as-Sunnah, Khilafah tidak akan tegak

Semuanya bernaung dalam satu bendera Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yaitu "LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH" bendera itu diestafetkan kepada kita dan terus akan diestafetkan hingga akan sampai waktunya kepada Nabi Isa. Nabi Isa akan turun dari surga karena atas perintah Allah karena banyaknya penegak syariah dianiaya, dicaci, difitnah dan dibunuh oleh Dajjal dan para pengikutnya. Jika Allah tidak campur tangan maka akan lenyaplah agama Allah itu dimuka bumi karena kejahatan Dajjal dan pengikutnya. Nabi Isa bersama Imam Mahdi yang akan menyatukan seluruh Muslimin menjadi satu, dibawah satu bendera akidah. Maka hancurlah rasa Nasionalisme semu itu serta hancurnya Demokrasi yang diganti dengan sistem syariah Islam. Nabi Isa dan Imam Mahdi beserta kaum Muslimin akan menghancurkan pasukan Yahudi dan Nabi Isa sendiri yang akan membunuh Dajjal pemimpin Yahudi itu. Semoga umur kita sampai kepada kedatangan nabi Isa dan Imam Mahdi sehingga dapat bergabung dengan mereka untuk berjihad dijalan-Nya. Amin ya Rabbal 'Alamiin. Allahu Akbar! [Akhirzaman]

source: https://m.facebook.com/MKYDMI?refid=52&_ft_=qid.5936292136828040562%3Amf_story_key.-5271528303906093134

Minggu, 18 Agustus 2013

Dzikir Pagi Petang (2)


Dzikir Dibaca di Waktu Petang
(Antara Ashar hingga terbenam matahari)

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”


اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)[2]
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Ilah yang bergantung kepada- Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ  وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)[3]
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
“Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Ya Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Rabbku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.” (Dibaca 1 x)[4]
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا،وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ.
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolonganMu kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk).” (Dibaca 1 x)[5]
Membaca Sayyidul Istighfar
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu menjalankan ketaatan dan menjauhi larangan, pen) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa pahala). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”  (Dibaca 1 x)[6]
اللَّهُمَّ إِنِّي أَمْسَيْتُ أَُشْهِدُكَ، وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلَائِكَتَكَ، وَجَمِيعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُكَ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu sore ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul 'Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)[7]
اللَّهُمَّ مَا أَمْسَى بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ اشُّكْرُ.
“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di sore ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu).” (Dibaca 1 x)[8]
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, selamatkan tubuhku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada ilah (yang berhak disembah) kecuali Engkau.” (Dibaca 3 x)[9]
حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
“Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tiada ilah (yang berhak disembah) kecuali Dia, kepadaNya aku bertawakal. Dia-lah Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung.” (Dibaca 7 x)[10]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau bumi pecah yang membuat aku jatuh dan lain-lain).” (Dibaca 1 x)[11]
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)[12]
بِسْمِ اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)[13]
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
“Aku ridho Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi (yang diutus oleh Allah).” (Dibaca 3 x)[14]
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ.
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (Dibaca 1 x)[15]
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ اللَّيْلَةِ فَتْحَهَا، وَنَصْرَهَا، وَنُورَهَا، وَبَرَكَتَهَا، وَهُدَاهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيهَا، وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا.
”Kami memasuki waktu sore, sedang kerajaan hanya milik Allah, Rabb seluruh alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat), pertolongan (atas musuh), cahaya (di atas ilmu dan amal), berkah (rizki yang halal) dan petunjuk (untuk mengikuti kebenaran dan menyelisihi hawa nafsu) di malam ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan sesudahnya.”  (Dibaca 1 x)[16]
أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.
“Di waktu سخقث kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (Dibaca 1 x)[17]
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
“Maha suci Allah, aku memujiNya.” (Dibaca 100 x)[18]
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 1o x[19] atau 1 x[20] jika dalam keadaan malas)
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya.” (Dibaca 3 x pada petang hari)[21]
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad.” (Dibaca 10 x)[22]
[1] HR. Abu Daud no. 3667. Syaikh Al Albani menghasankan hadits tersebut. Lihat Shahih Abu Daud (2/698).
[2] HR. Al Hakim (1/562). Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 655). Dikuatkan lagi dengan riwayat An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 960, Ath Thobroni dalam Al Kabir no. 541. Beliau katakan bahwa sanad Ath Thobroni jayyid.
[3] Dalam hadits dari ‘Abdullah bin Khubaib disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan surat tersebut masing-masing sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari,  maka itu akan mencukupinya dari segala sesuatu. (HR. Abu Daud (4/322, no. 5082), Tirmidzi (5/567, no. 3575). Lihat Shahih At Tirmidzi (3/182))
[4] HR. Muslim (4/2088, no. 2723)
[5] HR. Tirmidzi (5/466, no. 3391). Lihat Shahih At Tirmidzi (3/142).
[6] Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari (7/150, no. 6306))
[7] Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika shubuh dan sore hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka.” (HR. Abu Daud (4/317, no. 5069), Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 1201. An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 9 dan Ibnus Sunni no. 70. Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad An Nasai dan Abu Daud hasan sebagaimana dalam Tuhfatul Akhyar hal. 23)
[8] Dalam hadits dari ‘Abdullah bin Ghonnam radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini di shubuh hari, maka ia berarti telah menunaikan syukur di hari itu. Dan barangsiapa yang mengucapkan semisal itu pula di sore hari, maka ia berarti telah menunaikan syukur di malam itu. (HR. Abu Daud (4/318, no. 5073), An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 7 dan Ibnus Sunni no. 41, Ibnu Hibban (Mawarid) no. 2361. Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan sebagaimana dalam Tuhfatul Akhyar hal. 24)
[9] HR. Abu Daud (4/324, no. 5090), Ahmad (5/42), An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 22, Ibnus Sunni no. 69, Al Bukhari dalam Adabul Mufrod. Syaikh Ibnu Baz menghasankan hadits ini sebagaimana dalam Tuhfatul Akhyar hal. 26.
[10] Dalam hadits dari Abu Ad Darda’ radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut di shubuh dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan memberi kecukupan bagi kepentingan dunia dan akhiratnya. (HR. Ibnus Sunni no. 71 secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), Abu Daud secara mauquf (sampai pada sahabat) (4/321, no. 5081). Syaikh Syu’aib dan ‘Abdul Qodir Al Arnauth menyatakan sanad hadits ini shahih dalam Zaadul Ma’ad (2/376))
[11] HR. Abu Daud no. 5074, Ibnu Majah no. 3871. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332.
[12] HR. At Tirmidzi no. 3392, Abu Daud no. 5067. Lihat Shahih At Tirmidzi 3/142.
[13] Dalam hadits ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di shubuh hari dan tiga kali di sore hari, maka tidak akan ada yang memudhorotkannya. (HR. Abu Daud (4/323, no. 5088, 5089), At Tirmidzi (5/465, no. 3388), Ibnu Majah no. 3869, Ahmad (1/72). Lihat Shahih Ibnu Majah (2/332). Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39)
[14] Dalam hadits Tsauban bin Bujdud radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan hadits ini sebanyak tiga kali di shubuh hari dan tiga kali di sore hari, maka pantas baginya mendapatkan ridho Allah di hari kiamat. (HR. Ahmad (4/337), An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 4, Ibnus Sunni no. 68, Abu Daud (4/318, no. 5072), At Tirmidzi (5/465, no. 3389). Syaikh Ibnu Baz menghasankan hadits ini dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39)
[15] HR. Al Hakim dan beliau menshahihkannya, Adz Dzahabi pun menyetujui hal itu (1/545). Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 654)
[16] HR. Abu Daud (4/322, no. 5084). Syaikh Syu’aib dan ‘Abdul Qodir Al Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan dalam tahqiq Zaadul Ma’ad (2/273).
[17] HR. Ahmad (3/406,407), Ibnus Sunni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah no. 34. Lihat Shahih Al Jaami’ (4/209, no. 4674)
[18] Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan sore hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.” (HR. Muslim (4/2071, no. 2692))
[19] HR. An Nasai dalam ‘Amal Yaum wal Lailah no. 24 dari hadits Abu Ayyub Al Anshori radhiyallahu ‘anhu. Dalam hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang menyebutkan dzikir tersebut sebanyak 10 x, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan pahala semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari gangguan setan, dan jika ia mengucapkannya di sore hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/272, no. 650), Tuhfatul Akhyar – Syaikh Ibnu Baz (hal. 55).
[20] HR. Abu Daud (4/319, no. 5077), Ibnu Majah no. 3867, Ahmad 4/60. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/270), Shahih Abu Daud (3/957), Shahih Ibnu Majah (2/331), Zaadul Ma’ad (2/377) dan dalamnya ada lafazh “10 x”.
[21] Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini di sore hari sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan mendapat bahaya racun di malam tersebut. (HR. Ahmad 2/290, An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 590 dan Ibnus Sunni no. 68. Lihat Shahih At Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266, dan Tuhfatul Akhyar hal. 45)
[22] Dari Abu Darda’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali di pagi dan sore hari, maka ia akan mendapatkan syafa’atku di hari kiamat nanti.”  (HR. Thobroni melalui dua isnad, keduanya jayyid. Lihat Majma’ Az Zawaid (10/120) dan Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 656))
[23] HR. Muslim no. 783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan amalan shalat malam yang kontinu dan amalan lainnya.
[24] Tash-hih Ad Du’a’, hal. 337
source : Rumaysho.com

Dzikir Pagi Petang (1)



Dzikir Dibaca di Waktu Pagi
(Antara Shubuh hingga terbit matahari)

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)[3]
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Ilah yang bergantung kepada- Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ  وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)[4]
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Ya Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.” (Dibaca 1 x)[5]
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).” (Dibaca 1 x)[6]
Membaca Sayyidul Istighfar
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu menjalankan ketaatan dan menjauhi larangan, pen) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa pahala). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”  (Dibaca 1 x)[7]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul 'Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)[8]
اَللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.
“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu).” (Dibaca 1 x)[9]
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, selamatkan tubuhku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada ilah (yang berhak disembah) kecuali Engkau.” (Dibaca 3 x)[10]
حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
“Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tiada ilah (yang berhak disembah) kecuali Dia, kepadaNya aku bertawakal. Dia-lah Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung.” (Dibaca 7 x)[11]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau bumi pecah yang membuat aku jatuh dan lain-lain).” (Dibaca 1 x)[12]
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)[13]
بِسْمِ اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)[14]
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
“Aku ridho Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi (yang diutus oleh Allah).” (Dibaca 3 x)[15]
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ.
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” (Dibaca 1 x)[16]
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ: فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ، وَبَرَكَتَهُ، وَهُدَاهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ.
”Kami memasuki waktu pagi, sedang kerajaan hanya milik Allah, Rabb seluruh alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat), pertolongan (atas musuh), cahaya (di atas ilmu dan amal), berkah (rizki yang halal) dan petunjuk (untuk mengikuti kebenaran dan menyelisihi hawa nafsu) di hari ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan sesudahnya.”  (Dibaca 1 x)[17]
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.
“Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (Dibaca 1 x)[18]
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
“Maha suci Allah, aku memujiNya.” (Dibaca 100 x)[19]
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 1o x[20] atau 1 x[21] jika dalam keadaan malas)
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Milik Allah kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 100 x)[22]
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
“Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhlukNya, sejauh kerelaanNya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimatNya.” (Dibaca 3 x)[23]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain, pen), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (Dibaca 1 x)[24]
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.” (Dibaca 100 x dalam sehari)[25]
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad.” (Dibaca 10 x)[26]

[1] Di sini disebutkan budak keturunan Isma’il karena budak tersebut adalah budak yang paling berharga.
[2] HR. Abu Daud no. 3667. Syaikh Al Albani menghasankan hadits tersebut. Lihat Shahih Abu Daud (2/698).
[3] HR. Al Hakim (1/562). Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 655). Dikuatkan lagi dengan riwayat An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 960, Ath Thobroni dalam Al Kabir no. 541. Beliau katakan bahwa sanad Ath Thobroni jayyid.
[4] Dalam hadits dari ‘Abdullah bin Khubaib disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan surat tersebut masing-masing sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari,  maka itu akan mencukupinya dari segala sesuatu. (HR. Abu Daud (4/322, no. 5082), Tirmidzi (5/567, no. 3575). Lihat Shahih At Tirmidzi (3/182))
[5] HR. Muslim (4/2088, no. 2723)
[6] HR. Tirmidzi (5/466, no. 3391). Lihat Shahih At Tirmidzi (3/142).
[7] Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari (7/150, no. 6306))
[8] Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika shubuh dan sore hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka.” (HR. Abu Daud (4/317, no. 5069), Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 1201. An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 9 dan Ibnus Sunni no. 70. Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad An Nasai dan Abu Daud hasan sebagaimana dalam Tuhfatul Akhyar hal. 23)
[9] Dalam hadits dari ‘Abdullah bin Ghonnam radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini di shubuh hari, maka ia berarti telah menunaikan syukur di hari itu. Dan barangsiapa yang mengucapkan semisal itu pula di sore hari, maka ia berarti telah menunaikan syukur di malam itu. (HR. Abu Daud (4/318, no. 5073), An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 7 dan Ibnus Sunni no. 41, Ibnu Hibban (Mawarid) no. 2361. Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan sebagaimana dalam Tuhfatul Akhyar hal. 24)
[10] HR. Abu Daud (4/324, no. 5090), Ahmad (5/42), An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 22, Ibnus Sunni no. 69, Al Bukhari dalam Adabul Mufrod. Syaikh Ibnu Baz menghasankan hadits ini sebagaimana dalam Tuhfatul Akhyar hal. 26.
[11] Dalam hadits dari Abu Ad Darda’ radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut di shubuh dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan memberi kecukupan bagi kepentingan dunia dan akhiratnya. (HR. Ibnus Sunni no. 71 secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), Abu Daud secara mauquf (sampai pada sahabat) (4/321, no. 5081). Syaikh Syu’aib dan ‘Abdul Qodir Al Arnauth menyatakan sanad hadits ini shahih dalam Zaadul Ma’ad (2/376))
[12] HR. Abu Daud no. 5074, Ibnu Majah no. 3871. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332.
[13] HR. At Tirmidzi no. 3392, Abu Daud no. 5067. Lihat Shahih At Tirmidzi 3/142.
[14] Dalam hadits ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di shubuh hari dan tiga kali di sore hari, maka tidak akan ada yang memudhorotkannya. (HR. Abu Daud (4/323, no. 5088, 5089), At Tirmidzi (5/465, no. 3388), Ibnu Majah no. 3869, Ahmad (1/72). Lihat Shahih Ibnu Majah (2/332). Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39)
[15] Dalam hadits Tsauban bin Bujdud radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan hadits ini sebanyak tiga kali di shubuh hari dan tiga kali di sore hari, maka pantas baginya mendapatkan ridho Allah di hari kiamat. (HR. Ahmad (4/337), An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 4, Ibnus Sunni no. 68, Abu Daud (4/318, no. 5072), At Tirmidzi (5/465, no. 3389). Syaikh Ibnu Baz menghasankan hadits ini dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39)
[16] HR. Al Hakim dan beliau menshahihkannya, Adz Dzahabi pun menyetujui hal itu (1/545). Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 654)
[17] HR. Abu Daud (4/322, no. 5084). Syaikh Syu’aib dan ‘Abdul Qodir Al Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan dalam tahqiq Zaadul Ma’ad (2/273).
[18] HR. Ahmad (3/406,407), Ibnus Sunni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah no. 34. Lihat Shahih Al Jaami’ (4/209, no. 4674)
[19] Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan sore hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.” (HR. Muslim (4/2071, no. 2692))
[20] HR. An Nasai dalam ‘Amal Yaum wal Lailah no. 24 dari hadits Abu Ayyub Al Anshori radhiyallahu ‘anhu. Dalam hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang menyebutkan dzikir tersebut sebanyak 10 x, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan pahala semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari gangguan setan, dan jika ia mengucapkannya di sore hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/272, no. 650), Tuhfatul Akhyar – Syaikh Ibnu Baz (hal. 55).
[21] HR. Abu Daud (4/319, no. 5077), Ibnu Majah no. 3867, Ahmad 4/60. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/270), Shahih Abu Daud (3/957), Shahih Ibnu Majah (2/331), Zaadul Ma’ad (2/377) dan dalamnya ada lafazh “10 x”.
[22] Dalam hadits disebutkan  bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut dalam sehari sebanyak 100 x, maka itu seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus baginya 100 kesalahan, dirinya akan terjaga dari gangguan setan dari pagi hingga sore hari, dan tidak ada seorang pun yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali oleh orang yang mengamalkan lebih dari itu.  (HR. Bukhari disertai Fathul Bari (4/95, no. 3293) dan Muslim (4/2071, no. 2691))
[23] HR. Muslim (4/2090, no. 2726)
[24] HR. Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 54, Ibnu Majah no. 925. Syaikh ‘Abdul Qodir dan Syu’aib Al Arnauth menyatakan sanad hadits ini hasan dalam tahqiq Zaadul Ma’ad 2/375.
[25] HR. Bukhari bersama Fathul Bari (11/101, no. 6307) dan Muslm (4/2075, no. 2702)
[26] Dari Abu Darda’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali di pagi dan sore hari, maka ia akan mendapatkan syafa’atku di hari kiamat nanti.”  (HR. Thobroni melalui dua isnad, keduanya jayyid. Lihat Majma’ Az Zawaid (10/120) dan Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 656))

sources: Rumaysho.com